Jakarta – Anggota DPR RI asal Aceh, Fadhlullah atau akrab disapa Dek Fad, meminta agar semua pihak di Aceh melihat persoalan implementasi UUPA seperti bendera, lambang dan aturan turunan UUPA lainnya sebagai persoalan bersama. 

“Jangan lagi diurus secara parsial. Kami berharap diajak untuk berunding dengan pemerintah pusat. Kalau jalan sendiri sendiri takutnya malah, meu peulob bola lam gon droe,” kata politisi Partai Aceh yang melaju ke DPR RI melalui Gerindra ini. 

Menurutnya, sejak 7 bulan pasca dilantik sebagai anggota DPR RI mewakili Aceh, Fadhlullah mengaku belum pernah diajak bicara atau diskusi oleh Pemerintah Aceh terkait aturan turunan UUPA.

“Soal krusial begini, kami disini tidak mungkin mengambil langkah sendiri. Secara otoritatif pemerintah pusat selalu berbicara dengan pemerintah Aceh. Tapi tak salah kami diajak bersama,” ujar Fadhlullah. 

“Kita tidak mau melihat Pemerintah Aceh jadi orang yang disalahkan terus atas kegagalan ini, mari kita sama-sama berjuang dan sama-sama terbebani. Lagian ini juga menghindari rakayat kecewa melihat ini belum sesuai harapan,” katanya lagi.

Anggota komisi VI ini juga menyesalkan selama ini pemerintah Aceh tidak pernah duduk dengan perwakilan Aceh di Jakarta. 

“Bukan hanya persoalan ini, tapi semua hal yang mungkin kami bisa mengambil peran,” kata Fadhlullah. 
Selama ini, Fadlullah mengaku melakukan hal-hal menyambut tugas di komisi, seperti persoalan BUMN yang ada di Aceh, seperti PLN, BPKS, PTPN, termasuk soal saham Aceh di Arun dan lain lain yang terkait. Tapi, kata dia, pihaknya tetap butuh pemerintah karena selaku legislatif tidak masuk ke urusan teknis. 

“Diminta atau tidak kami tetap memikirkan Aceh. Kami yakin kalau kita berjuang bersama dengan seluruh komponen rakyat Aceh, masalah ini segara selesai. Intinya mari bangun kebersamaan,” ujarnya. (portalsatu.com)

0 komentar Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
Fadhlullah (Dek Fad) © 2015. All Rights Reserved.
Top